In Memorian : Michael Jackson Dibunuh ?
La Toya Jackson, kakak perempuan mega bintang Michael Jackson, dalam wawancara dengan Harian Inggris Daily Mail, menuduh sekelompok orang rakus telah bersekongkol membunuh Sang Raja Pop. Saudara terdekat Jacko dan orang yang dipercaya menandatangani surat kematian King of Pop ini, menggambarkan Michael sebagai sosok kesepian dan terisolasi akibat ulah intrik pencari uang. Dia menuduh intrik ini telah memutus Michael dari keluarga dan teman-temannya, serta memaksanya menyepakati manggung untuk 50 konser yang jelas di luar keinginannya.
La Toya juga yakin adiknya telah dijejali obat-obatan oleh orang-orang yang ingin mengendalikan semangatnya. Dia menyebut orang-orang ini telah memperlakukan Michael sebagai "sapi perah" yang bebas mereka eksploitasi. Merekalah yang terlibat langsung dalam kematian Michael, kata La Toya. "Saya yakin Michael dibunuh, saya sudah mengira dari awal. Tak hanya melibatkan seorang, namun sudah merupakan persekongkolan," kata La Toya yang kini berumur 53 tahun. Dia menilai Michael telah berada di lingkaran orang-orang yang salah. Michael terlalu penurut, pendiam dan penyayang sehingga orang-orang memperalatnya dan berlomba mendekatinya. "Kurang sebulan lalu, saya katakan saya menduga Michael bakal mati sebelum manggung di London karena dia dikelilingi orang yang tidak sesuai dengan hatinya. Michael telah dihargai miliaran dolar AS. Ketika orang dihargai semahal itu, maka akan ada orang-orang rakus di sekelilingnya. Saya bilang pada keluarga sebulan lalu, dia tidak akan bisa manggung di London. Dia lebih berharga saat mati ketimbang saat hidup." "Di akhir hidupnya, Michael terisolir dari keluarganya. Dia tidak punya teman sejati. Dia orang yang paling kesepian di dunia. Saya tahu bahwa sesuatu yang buruk tengah terjadi."
La Toya lalu mengungkapkan detail peristiwa yang terjadi di puri indah berharga 60.000 poundsterling sebulan di Beverly Hills. Michael tidak ditemukan di tempat tidur seperti selama ini diberitakan, tapi berada di ruang dokter pribadinya Conrad Murray yang lenyap begitu La Toya mencarinya. Dia mengatakan bagaimana saluran infus terburai di kasur dan tabung oksigen berjejer di dinding kamar dari ruang dokter pribadi Michael itu. La Toya lalu mengisahkan dia membimbing anak-anak Michael, Prince Michael (12), Paris (11) dan Blanket (7), melihat mayat ayah mereka dan kemudian Minggu malamnya berdiri di samping Paris depan satu kotak perhiasan yang sudah terbuka, lalu putri Michael itu meletakkan kalung murah di pergelangan Michael serta menaburi sekujur badannya dengan kerikil hias warna warni.La Toya merasa memiliki banyak kesamaan dengan Michael, sama-sama bersuara tinggi, bertinggi sama, dan sama-sama tidak asing dengan pisau bedah.
Meski sempat bersitegang dengan keluarga pada 1980an karena menerbitkan buku yang menggambarkan Michael fedofilia dan menuduh ayah mereka telah menyiksa anak-anaknya, La Toya tetap berupaya menjaga keutuhan keluarganya. Janda tanpa anak ini menjadi dekat kembali dengan Michael dan keluarganya, serta kerap menyambanginya saat Michael dan keluarga berkunjung ke rumah ibunya di Hayvenhurst Avenue, Encino. Terakhir kali melihat Michal adalah tiga minggu sebelum kematiannya. Saat itu Keluarga Jackson berkumpul merayakan Ultah ke 60 perkawinan orang tua mereka di restoran favorit keluarga Chakra di Beverly Hills."Dia berdiri menyambutku di depan pintu restoran, dan berkata 'Oh La Toya, kamu keren sekali." La Toya sendiri melihat Michael kurus. Di akhir acara, dia memeluk La Toya, kemudian berkata, "Kita mesti berkumpul lagi. Kemudian dia melangkah ke pintu, berbalik menengok dan melambaikan salam perpisahan. Itulah terakhir kali saya melihat adikku tersayang."
La Toya mendengar Michael dalam bahaya justru ketika dia sedang membincangkan kematian aktris serial Charlie's Angels, Farrah Fawcett."Saya tinggal sekitar tiga menit dari rumah Michael di Beverly Hills. Saya sedang membicarakan Farrah Fawcett. Sekitar satu setengah jam kemudian, ayahku menelepon dari Las Vegas, “Pergi ke rumah sakit sekarang juga. Michael dilarikan ke rumah sakit.”’La Toya lalu menelepon pembantu ibunya untuk mengabarkan adiknya dirawat di UCLA Medical Centre di Westwood yang berada sepuluh menit dari rumah Jacko. "Saya segera masuk mobil dan terus bertanya (melalui telepon) ke pembantu ibu, 'Bagaimana keadaan dia?' Tetapi dia tak ngomong apa-apa. Kemudian saya mendengar ibu berbicara, 'Siapa itu?' dan setelah tahu yang nelpon saya, ibu meneriaki pembantu, 'Kenapa kamu bilang saja?' lalu merebut telpon, kemudian berteriak keras kepada saya, 'Dia sudah meninggal!" "Saya hampir tabrakan. Kakiku tiba-tiba lunglai. Saya tak bisa menginjak rem. Saya nyasar ke pintu masuk rumah sakit dan memohon penjaga menolongku mengemudikan mobil karena saya sudah tak kuat lagi. Mereka lalu membawa saya ke tempat dimana Michael dirawat. Ibu sudah dalam keadaan menangis, anak-anak Michael juga menangis. "Saya meraung, 'Benar dia meninggal?', ibu menjawab, 'Ya, dia meninggal dunia.' Saya nggak bisa berhenti menangis. Saya melolong dan anak-anak itu juga menjerit-jerit. Ibuku berdiri merangkul ketiganya, sambil menangis."
Paris mendesak ingin melihat ayahnya untuk terakhir kalinya. Kemudian, bersama adiknya Randy, La Toya menemani Paris dan kedua saudaranya memasuki ruang Michael dirawat."Ada handuk menutupi wajahnya, lalu saya sisihkan, kemudian anak-anak itu melihat ayah mereka, Paris berkata, 'Oh daddy, aku menyayangimu,” kata La Toya. "Kami memeluk dan menciumnya, anak-anak merenggangkan tangan ayah mereka. Dia tak kelihatan telah meninggal dunia. Matanya setengah terbuka seperti sedang tidur. Badannya masih hangat. Anak-anak menjerit dan menangis saat berada di luar ruangan, namun begitu melihat Michael semuanya diam dan tenang. Kami berdoa di depannya. Saya bertanya pada mereka, 'Apa yang ingin kalian katakan pada daddy?, mereka bilang hanya mau bicara secara pribadi."
Paris memegang tangan ayahnya. Kami mengelilingi dipan. Dada Michael begitu merah akibat pompaaan pernafasan buatan. Saya singkapkan penutup untuk melihat kakinya. Semuanya baik-baik saja.30 menit kemudian, La Toya menandatangan surat kematian yang menerangkan Michael telah meninggal dunia."Ibu saya dan saudara-saudaraku memilih saya karena saya memiliki hubungan istimewa dengan Michael," aku La Toya. La Toya mengungkapkan bahwa adiknya itu tak akan dikuburkan di Neverland, "Michael membenci tempat itu. Setelah pengadilan (pencabulan anak) yang kedua, dia bilang ke saya, 'Saya tak akan pernah kembali ke tempat ini lagi. Saya benci. Tempat ini telah menghancurkanku.”’La Toya lalu menyorot prilaku dokter pribadi Conrad Murray yang bergaji 100.000 pounsterling sebulan, yang tak mau memperkenalkan diri kepada Keluarga Jackson kendati La Toya menuntutnya menerangkan apa yang telah terjadi pada Michael.Paris lah yang pertamakali menunjukkan Conrad kepada La Toya, "Itu dr Murray. Dia kardiolog terbaik di dunia. Bagaimana hal ini bisa menimpa daddy?"Dalam soal ini, pengacara Murray menolak kliennya telah berbuat salah, sebaliknya dia telah bekerjasama penuh dengan penyelidik. La Toya lalu mendekati sang dokter, "Saya ingin berbicara dengan Anda. Saya ingin tahu apa yang terjadi pada adikku. Tetapi, dia malah ngomong, "Michael sudah tak mampu lagi, maafkan saya." La Toya jengkel karena dia diberitahu dokter lain bahwa ada bekas suntikan pada tubuh Michael. Berdasarkan laporan-laporan, Michael memang telah menggunakan obat penenang untuk membantunya bisa beristirahat, termasuk Demerol dan Diprivan, obat yang tak diperkenankan dipakai kecuali di ruang operasi.
Polisi telah menyita dua kantung obat yang diterbitkan atas nama lain dari berbagai apotek di negara-negara bagian berbeda di AS. Polisi telah meminta catatan medis sang mega bintang dari sejumlah dokter. La Toya berkata, "Itu akan terungkap. Anda bakal terkejut." Laporan forensik akan disampaikan bersamaan dengan hasil otopsi kedua. "Kami akan menunggu dan membandingkan dua laporan sebelum diumumkan ke publik. Saya sudah mengira hasilnya seperti apa, namun sementara ini saya tak mau bilang apa-apa dulu."Ada bekas suntikan di lehernya, tangan, dan banyak lagi akan terungkap beberapa pekan ke depan. Saya tidak bisa membicarakannya lebih jauh lagi karena bisa membahayakan penyelidikan. Yang pasti, saya tak berubah pikiran bahwa Michael telah dibunuh."Sekembalinya dari rumah sakit bersama ketiga anak Michael dan ibunya ke rumah Katherine, mereka menerima telepon dari rumah Michael. Orang yang menelepon adalah pembantu terpercaya Jacko, yaitu Michael Amin, seorang muslim saleh yang disebut Brother Michael.
Dia berkata pada La Toya bahwa manajer Jacko yang kelahiran Lebanon, Dr Tohme Tohme telah memecat semua karyawan di properti milik Jacko di Beverly Hills dan rumah sewaan di Las Vegas."Saya ingin tahu bagaimana Michael meninggal dunia, dan pada pukul 11 malam di hari dia meninggal, semua karyawannya dipecat? Saya jadi curiga."Ketika La Toya tiba di rumah Michael dengan manajer dan teman dekatnya Jeffre Phillips, rumah itu sudah dijaga satpam-satpam baru. "Saya masih bisa mencium dan merasakan keberadaan adikku dimana-mana. Saya dapat membaui farfum favoritnya, Black Orchid dari Tom Ford. Saya menuju ruang tidurnya. Ada pakaian yang teronggok di lantai."
La Toya mengatakan Michael diangkut ke rumah sakit dari ruangan dr Murray, dan begitu mendapati Michael tidak tertolong, Mureay meneriaki bodyguard Alberto Alvarez untuk mencari pertolongan darurat. "Tak seorang pun diizinkan naik ke atas, selain dr Murray dan anak-anak. Paris berkata pada saya bahwa mereka pun tidak diizinkan memasuki ruangan tatkala dr Murray memberikan Michael oksigennya," kata La Toya."Saya diberitahu orang-orang bahwa dokter itu terus saja mengatakan bahwa Michael masih hidup, tetapi Brother Michael menyaksikannya dan dia curiga Michael telah meninggal dunia. Tangki oksigen dimana-mana berjejer di dinding." Diprivan, saat di rumah sakit memang diberikan sambil memompakan oksigen ke pasien. La Toya mengakui adiknya menghadapi masalah obat-obatan yang dipercaya keluarga terjadi setelah dia mengeluhkan kondisi punggungnya menyusul kecelakaan pada tur Victory ada 1984.Tetapi, sebelum persiapan manggung di O2 London, La Toya percaya Michael bersih dari obat-obatan."Dia telah membersihkan semua sistem tubuhnya dari apapun demi kepentingan konser di London."
Michael sebenarnya tidak ingin manggung di 50 konser, dia hanya setuju sepuluh saja, namun sang promotor terus saja menambahkannya karena panggung itu akan laris. "Bahkan orang sehat saja mustahil tampil di banyak panggung. Michael itu rapuh. Dia selalu ingin mempercayai orang. Dia itu penurut. Dalam beberapa bulan terakhir, dia seperti terisolir. Saya yakin seluruh karyawan telah diinstruksikan untuk tidak menyampaikan pesan telepon dari keluarganya. Dan jika keluarga menjengkuk, jangan dibiarkan masuk. Orang-orang itu hanya membutuhkan uang Michael. "Michael tidak mempedulikan kondisi keuangannya. Banyak orang diuntungkan oleh Michael. Rumah yang disewanya adalah contohnya. Semula sewanya hanya 15.000 pounsterling sebulan, namun menjadi 60.000 sebulan setelah tahu yang menyewa Michael Jackson." "Sebagai keluarga, kami ingin ikut membantu. Kami ingin mengurusinya. Tetapi kami tak bisa mendekati Michael. Saya tahu seuatu yang buruk telah terjadi. Saya percaya dia telah dipisahkan dair dunianya dan obat-obatan adalah cara untuk itu. Mereka membuatnya tergantung pada obat-obatan. Saya kira obat-obatan telah mengacaukan sistem tubuhnya sehingga dia meninggal dunia."
La Toya mengancam akan memperkarakan siapapun yang bertanggungjawab atas kematian adiknya. "Saya ingin mengungkapnya secara tuntas, Saya tak akan berhenti sampai saya mengetahui siapa yang bertanggungjawab. Mengapa mereka menjauhkan keluarga? Ini bukan soal uang. Saya ingin keadilan untuk Michael. Saya tak akan berhenti sampai saya tahu apa dan siapa yang membunuh adikku." La Toya terkejut mendapati betapa Michael bekerja terlalu diporsir, bahkan ini diakui Paris. "Mereka memaksa daddy bekerja terlalu keras." "Ketika seseorang rapuh, anda tidak bisa mempertahankannya untuk jalan terus. Banyak orang yang bertanggungjawab untuk itu, langsung atau tidak langsung. Mereka bilang pada Michael, pertunjukan telah dipesan, tiket telah terjual.”
Dan Michael tetaplah Michael yang tak akan mau mengecewakan penggemarnya. "Anak-anaknya membuatnya begitu bahagia tetapi dia tetap tidak memiliki teman sejati. Masalahnya dia orang yang tidak mempercayai orang. Pada akhirnya, dia meninggal kesepian dikelilingi orang-orang bayangan."Orang bilang Michael menyimpan 1 juta poundsterling dana tunai di rumahnya, namun La Toya tak menemukannya, tidak pula perhiasan-perhiasannya, "Seseorang mengambilnya dan melakukannya dengan baik. Begitu banyak orang di dalam rumah sebelum saya sampai di situ." Pada jam-jam setelah Michael meninggal, Janet Jackson begitu mengkhawatirkan rumah Jacko sampai-sampai menempatkan tim keamanannya sendiri dalam rumah Michael. La Toya dan Janet ingin memindahkan semua harta Michael ke tempat aman demi anak-anaknya.
La Toya mengatakan anak-anak itu terlindungi baik. Mereka bersama Katherine dan pengasuh Grace Rwaramba yang berada di sekitar mereka sehari setelah kematian Michael, kendati La Toya mencurigai motif sang pengasuh anak itu. "Perasaan keluarga campur aduk terhadap pengasuh itu. Ibu bilang ingin dia menemani anak-anak, namun saya peringatkan untuk berhati-hati. Ini bukan karena suka atau tidak suka padanya. Ibu itu gampang tertipu dan memaafkan." La Toya laku membantah hubungan Grace dengan Michael telah berkembang jauh, "Saya dengar Grace menyukai Michael tetapi Michael tak menyukainya. Michael membiarkannya pergi Natal lalu. Saya punya banyak pertanyaan mengenai Grace. Dia itu instrumental dalam menjauhkan keluarga dari Michael. Lalu tiba-tiba dia kembali, mendengarkan dan memperhatikan keluarga. Saya kira prilakunya aneh."
La Toya mengatakan fokusnya kini adalah anak-anak Michael. Ketiganya memang berprilaku normal namun semuanya kurang pergaulan. Mereka tidak boleh menonton televisi. Mereka diajari di rumah dan hanya dibolehkan nonton film kartun. "Michael selalu mengatakan bahwa dia orangtua tunggal. Dia memang orangtua tunggal yang baik sekali. Lucu rasanya melihat dia mengganti popok bayi, karena anda tak akan menyangkanya. Tetapi Michael adalah seorang ayah yang menangani sendiri. Dia ahli lho. Mereka sendiri anak-anak yang bahagia, apapun yang terjadi. "Paris ingin menjadi penyanyi. Prince Michael, si sulung, orangnya tegas. Saya melihat ada kesedihan pada dirinya. Dia menangis di rumah sakit, tapi sejak itu dia tak pernah menangis. Dia telah menjadi kepala keluarga di keluarganya. Blanket manja. Dia sangat lucu, suku berolok-olok kayak bapaknya."
La Toya lalu menceritakan saat acara pemakaman di Forest Lawn, dimana ketiga anak menghadirinya. Dia mengisahkan, Paris membawa kalung murah bergambar hati terbuat dari logam dan bisa berubah warna ketika menyentuh kulit. "Hati ini ada dua bagian, kata Paris, Saya mau separuh untuk daddy, separuhnya akan saya pakai selamanya.”"Dengan berhati-hati Paris mengalungkan kalung itu ke pergelangan ayahnya, lalu berkata, 'daddy ini untukmu,' kemudian dia meletakan hati itu di tubuh Michael, terus berkata, 'Di atas tubuh daddy kalung ini menjadi biru karena dia beku. Di aku, warnanya jadi ungu.”"Dia meraup batu hias warna warni dan ditaburkan menghiasinya jenazah ayahnya. Dia berkata, 'Dia dingin sekali.' Bibir Michael sedikit bengkak karena diotopsi. Paris berkata, 'Siapa yang melakukan ini ke daddy?”
La Toya sendiri menyimpankan sarung tangan di mayat Michael, serta kacamata hitam favoritnya. Michael Bush, perias kepercayaan Michael, menghiasi jas jenazah Michael dengan mutiara dan manik-manik. Jacko dipakaikan setelan hitam dengan ikat pinggang berwarna emas lambang orang suci di kedua ujungnya, sementara Karen Faye, sang perias wajah, membedaki wajah Michael dengan kosmetik.La Toya berkata, "Saya sangat bangga Paris berpidato di upacara penghormatan terakhir. Ketika Stevie Wonder sedang menyanyi, dia membisikiku, “Bibi La Toya, saya ingin ke panggung dan berbicara sesuatu mengenai daddy.”Saya membimbingnya ke penggung, tetapi pada akhirnya, ketika kami menyanyikan 'We Are The World' dia berkata, 'Saya malu sekali' tetapi dia berubah pikiran dan tersampaikanlah kata-kata cintanya untuk sang ayahnya seperti dilihat orang kemudian. "Dua saudara laki-lakinya pendiam, sedangkan Paris berkemauan keras. Setiap hari dia mengenakan T-shirt yang biasa dipakai Michael, sementara dinding kamarnya dihiasi poster dan gambar ayahnya. Dia tetap menuliskan surat untuk ayahnya setiap hari, surat-surat yang sangat manis, mengenai betapa dia mencintai ayahnya."Surat-suratnya brilian. Saat anda membacanya anda akan menangis. Dia menyukai sinar cahaya di panggung. Dia selalu menyanyikan lagu-lagu ayahnya dan dua itu spesial. Dia memiliki faktor X."
La Toya lalu berbicara soal ibu yang melahirkan dua anak tertua Michael, Debbie Rowe, yang sedang berjuang mendapatkan hak asuh kedua anaknya.La Toya meragukannya, "Mereka bukan anak-anak Debbie. Mereka bahkan tidak mengetahui siapa ibu mereka. Seperti orang lainnya di kehidupan Michael, Debbie juga dilatarbelakangi uang. Dia sendiri selalu bilang dia bukan ibu dari anak-anak itu. "Perasaanku dia akan terus mengejar anak-anak. Saya cukup tahu siapa Debbie, oleh karena itu saya mencegahnya melakukan itu. Debbie hanya melihat anak-anak itu barang sejenak. Michael tidak pernah mengenalkan mereka sebagai anak-anaknya.""Anak-anak itu adalah kebahagiaan terbesar Michael. Dia adalah mega bintang, namun orang yang sangat mencintainya adalah ketiga anaknya itu."
La Toya mengkhawatirkan kesehatan ibunya, Katherine, yang kini berusia 79 tahun. "Dia jantungnya keluarga kami, tetapi sayalah perekat keluarga ini untuk tetap bersama. Semuanya terluka. Saya susah tidur sejak kematian itu. Saya takut ibu stres."Michael tahu dia tidak akan pernah menjadi kakek-kakek. Dia tidak ingin menjadi tua. Dia berkata padaku bahwa dia akan menikah di usia 45 dan mati di umur 50. Dia telah berfirasat."Meski begitu, La Toya terus menyemangati Michael. Dia berencana membeli rumah seharga 40 juta pounsterling di Las Vegas milik Sultan Brunei yang akan dijadikan tempat mangkalnya setelah konser O2 selesai.Michael rajin membaca buku tentang penyutradaraan film. "Yang pertama (yang akan dibuatnya) adalah flm horor berjudul Thriller. Dia bahkan telah merancang posternya. Dia ingin pensiun dari musik. Dan dia memang telah mengakhiri musik untuk selamanya."Ironisnya, setelah bertahun-tahun bertengkar, Keluarga Jackson kini bersatu kembali dalam suana berkabung, namun bertekad untuk menyingkap kebenaran di balik kematian Michael. "Saya akan melakukan apapun yang saya bisa untuk mengetahui bagaimana dia meninggal. Jika dia meninggal karena overdosis, maka saya ingin tahu siapa yang memasok obat-obatan kepadanya dan siapa yang pertamakali mengenalkannya. Kami belum berkesempatan untuk berbicara dengan dr Murray mengenai hari-hari terakhir Michael. Saya perlu tahu apa yang dia lihat atau dengar."
Karena Katalog Musik
Penyebab kematian Michael Jackson masih menjadi misteri. Namun, keluarga besarnya sangat percaya jika penyanyi tersebut tewas karena dibunuh. Sebelumnya beredar rekaman rahasia Jack0 yang menjelaskan soal kecemasannya. Tapi rekaman itu tidak banyak menguak penyebab utama kematian mega bintang itu. Kabar terbaru bahkan mengatakan kalau Michael dibunuh karena katalog musiknya. Hal itu diungkapkan mantan penasehat Michael, Leonard Rowe. Menurut Leonard, penyanyi yang dijuluki 'King of Pop' itu pernah mencurahkan rasa cemasnya bahwa ia takut dibunuh. Menurut Michael, ada beberapa orang yang sangat menginginkan katalog musik miliknya tersebut."Michael bilang orang-orang itu akan membunuhnya. Michael selalu merasa orang-orang itu akan membunuhnya karena katalog musik," kata Leonard seperti dikutip Showbizspy, Rabu, 16 Juni 2010. Leonard mengaku pada saat Michael mengungkapkan soal tersebut, dia tak memberi perhatian lebih dan tak merasa jika itu adalah momen terakhir Michael berbicara padanya. "Saya tidak membantunya tapi perkataannya itu masih terus menghantui saya hingga hari ini," ucap Leonard, sedih.
Di tahun 1995, Jackson dibayar sebesar US$47,5 juta untuk merilis katalog. Sepuluh tahun kemudian, Sony membayar ayah tiga anak itu sebesar US$150 juta untuk setengah haknya untuk membuat usaha patungan yang disebut Sony/ATV."Katalog Michael sangat bernilai dan orang-orang menginginkannya," kata Leonard. Menurut Leonard, Michael tak berencana untuk menjual katalog itu. Michael pernah berkata dia akan menyimpannya untuk anak-anaknya. Tak peduli bagaimana dengan kondisi keuangannya, Michael menyatakan tetap akan menyimpan katalog itu. "Dia tak akan menjualnya," kata Leonard.
Rekaman kematian Beredar
Rekaman yang berisikan pertolongan pertama saat kematian Michael Jackson ditemukan di sebuah media online. Konon, kabarnya rekaman itu akan dijadikan bukti di pengadilan untuk melawan Dr Conrad Murray yang menjadi tertuduh dalam kasus kematian Michael. Dalam rekaman itu terdengar suara yang dipercaya itu adalah suara dari anggota pemadam kebakaran Los Angeles yang menelepon ke Ruman Sakit UCLA di Santa Monica. Video ini mungkin bisa menjadi bukti baru dalam kasus kematian penyanyi yang menghembuskan nafas terakhirnya pada Juni lalu.
"Pasien itu adalah Michael Jackson, penyanyi yang terkenal. Tidak ada denyut nadi dan tidak bernafas. Tidak ada reaksi. Mencoba untuk menyadarkannya tapi tak berhasil. Kami melakukan apa yang bisa kami lakukan. Kami harus sampai ke sana lima menit lagi. Tidak terlihat baik," kata suara dalam video rekaman itu seperti dikutip dari Femalefirst, Kamis 25 Februari 2010.
Jika rekaman ini digunakan sebagai bukti itu mungkin akan digunakan untuk memperlihatkan kesalahan dokter pribadi penyanyi yang dijuluki "King of Pop' tersebut. Rekaman ini memperlihatkan perbedaan pernyataan yang diucapkan Dr Conrad Murray yang mengatakan Michael masih berdenyut dan panas saat dibawa di mobil ambulans. Bila saja rekaman ini benar-benar akan digunakan sebagai barang bukti dalam kasus kematian Michael maka Jaksa Penuntut bisa memperdebatkan kesalahan Dr Conrad Murray yang meninggalkan penyanyi itu selama satu jam setelah dia memberikan obat Propofol kepada Michael. Itu memperlihatkan bila dia melakukan kelalalain dan ketidakpeduliannya. Dr Conrad Murray menjadi tersangka dalam kasus kematian Michael. Dia dituduh melakukan pembunuhan yang tidak disengaja terhadap ayah tiga anak tersebut.
Salahkan Dokter
Michael Jackson dipastikan tewas terbunuh dengan penyebab utama kematian adalah over dosis sejumlah obat tidur dan penenang. Demikian hasil otopsi yang dikeluarkan tim dokter seperti dilansir dari Associated Press, Minggu 29 Agustus 2009. Michael Jackson atau yang semasa hidup kerap disapa Jacko dipastikan tewas akibat penggunaan obat tidur propofol, lorazepam, dan zat penenang lainnya. Tim dokter pencari penyebab kematian (coroner) Jacko juga menemukan zat tambahan lainnya dalam tubuh Raja Pop itu, yakni midazolam and diazepam. Selain itu, zat penghilang rasa sakit, lidocaine dan zat perangsang ephedrine.
Petugas coroner tidak mengumumkan hasil otopsi keseluruhan atas permintaan kepolisian Los Angeles yang tengah melakukan penyidikan kasus pembunuhan Jacko itu. Jacko ditemukan tak bernyawa pada 25 Juni lalu dalam usia 50 tahun di kediamannya Los Angeles. Dokter pribadi Conrad Murray mengaku pada polisi telah memberikan propofol pada Jacko pada hari itu. Murray belum dinyatakan sebagai tersangka dalam dugaan pembunuhan Jacko itu. Namun, dokter ini menjadi target polisi.
Janet Jackson akhirnya mulai terbuka soal kematian Michael Jackson. Janet akan mencurahkan isi hatinya soal kakaknya itu di televisi. Janet akan tampil di televisi untuk membicarakan soal Michael Jackson. Hal ini tentu saja sangat mengejutkan karena selama ini, Janet terkenal sebagai artis yang sangat tertutup. Dia juga jarang membicarakan masalah pribadi. Demikian seperti dikutip dari Hollyscoop, Kamis 5 November 2009. Penyanyi ini akan diwawancarai stasiun televisi ABC di kediamannya di Malibu. Tayangan wawancara khusus dengan Janet ini akan disiarkan pada 18 November mendatang pukul 10 malam waktu setempat. Janet adalah salah satu orang yang paling dekat dengan Michael. Dia juga yang paling dekat dengan ketiga anak-anak Michael. Janet siap membantu ibunya, Katherine Jackson dalam mengasuh ketiga anak-anak Michael yang berada dibawah pengasuhan neneknya tersebut.
Kematian Michael Jackson meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi Janet Jackson. Dia menyalahkan dokter pribadi Michael, Conrad Muray atas kematian kakaknya tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Janet saat diwawancarai di sebuah TV. Penyanyi ini mengatakan bila Conrad Murray adalah orang yang harus bertanggungjawab atas meninggalnya Michael. Demikian seperti dikutip dari Femalefirst, Rabu 18 November 2009.
Dalam wawancara yang akan ditayangkan secara ekslusif oleh ABC News ini penyanyi R&B itu dia juga menceritakan tentang hari saat Michael menghembuskan nafas terakhirnya. Dia merasa sangat terkejut saat mendengar kabar soal Michael yang katanya di bawa ke rumah saki. "Saya sedang berada di rumah saya di New York saat mendengar kabar itu. Dan saya mendapat telepon dari asisten dan dia mengatakan 'kakak kamu sedang berada di rumah sakit'. Saya hubungi semua orang tetapi sibuk," tambahnya. Janet mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar bila kakaknya itu telah meninggal dunia. Dia sulit mempercayai kabar tersebut. "Saya merasa seperti mimpi. Sangat sulit untuk mempercayai kabar itu. Kamu harus bisa menerima keadaan itu, tetapi tetap saja sulit," tandasnya.
Dokter pribadi Michael Jackson, Conrad Murray mengaku memberikan obat-obatan kepada Michael karena diancam oleh superstar tersebut. Keluarga tidak terima pernyataan tersebut. Dalam pemeriksaannya, Dr Conrad Murray mengatakan kepada pihak kepolisian bila Michael Jackson meminta kepada dirinya untuk diberikan obat profopol. Murray juga menambahkan bila dirinya tidak memberikan obat kepada Jacko, maka pelantun lagu 'Thriller' itu akan menggertak atau mengancam dirinya. "Untuk saat ini, kita hanya bisa berspekulasi apakah Michael Jackson mengancam Murray karena tak mau bekerjasama dengannya? Atau apakah dia memaksa sang dokter agar mau mengikuti kemauannya," ujar sumber di kepolisian seperti dikutip dari Digital Spy, Senin 7 September 2009. Kabar yang berhembus dan menyudutkan Michael itu membuat keluarga besar Michael marah. Mereka tidak terima dengan tuduhan tersebut. Keluarga besar Michael yakin Michael tidak akan melakukan hal tersebut. Mereka juga yakin bila Michael dibunuh.
Misteri kematian Michael Jackson terungkap. Cardiac arrest atau detak jantung berhenti mendadak yang dialami Jacko pada 26 Juni 2009 lalu diduga akibat overdosis sejumlah obat penenang. Adalah Dokter Conrad Murray yang diduga bertanggung jawab atas kondisi tersebut. Melalui tangan Murray, sejumlah obat penenang tak henti disuntikkan ke tubuh Jacko dalam sembilan jam terakhir menjelang kematiannya. Seperti dikutip dari laman Associated Press, Sabtu 29 Agustus, Murray merupakan dokter pribadi Jacko yang dipekerjakan promotor konser Jacko, AEG Live selama enam bulan terakhir. Ia ditugaskan menjaga stamina Jacko menjelang konser terakhir Jacko 'This Is It' di London. Murray ditugasi merawat Jacko selama 24 jam nonstop, termasuk merawat sakit insomnia akut yang diderita Jacko. Murray dan Jacko saling mengenal di Las Vegas, tempat Jacko menyepi setelah terbebas dari kasus tuduhan pelecehan seksual pada 2005. Di sana, dokter berdarah Karibia itu membuka klinik. Selama merawat Jacko, Murray mendapat bayaran US$ 150 ribu per bulan. Nilai yang cukup fantastis bagi Murray yang tengah terlilit utang atas rumah mewah yang dibelinya pada tahun ini.
Berdasarkan dokumen pengadilan, Murray harus melunasi utang sekitar US$ 680 ribu atas sejumlah kasus hukum yang melilitnya. Tak hanya masalah pembelian rumah mewah, namun juga kasus praktik medis, pelanggaran pinjaman mahasiswa, tunjangan anak, dan kartu kredit.
Kepada penyidik kepolisian, Murray mengaku menyuntikkan sejumlah obat penenang secara intensif demi menidurkan Jacko. Namun, yang paling fatal adalah suntikan propofol. Sekitar 10 menit setelah disuntik propofol, detak jantung Jacko berhenti. Sekitar pukul 10.40 siang pada 25 Juni lalu, Murray menyuntikkan 25 miligram propofol ke tubuh Jacko. Ia mengaku terpaksa memenuhi permintaan Jacko lantaran sejumlah obat penenang yang disuntikkannya sejak dini hari tak mampu membuat Jacko tertidur. Usai mendapat suntikan propofol, Jacko pun tertidur. Setelah sekitar 10 menit memastikan Jacko tidur dengan tenang, Murray kemudian pergi ke toilet. Tak sampai dua menit, Murray kembali ke kamar Jacko. Namun, saat itu Jacko tak lagi bernafas. Detak jantungnya terhenti. Murray pun segera melakukan bantuan pernafasan atau CPR.
Sekitar pukul 11.18, Murray pun akhirnya meminta bantuan pengawal pribadi Jacko untuk menghubungi 911. Sementara Murray terus melakukan CPR hingga paramedis akhirnya datang dan membawa Jacko ke UCLA Medical Center. Di rumah sakit, Jacko dinyatakan meninggal dunia. Propofol merupakan obat yang biasa digunakan untuk membius pasien sebelum dilakukan pembedahan atau operasi. Jika dikombinasikan dengan obat penenang lainnya, propofol dapat menghentikan kerja jantung seseorang. Propofol merupakan obat keras dan hanya diperbolehkan dibeli oleh pekerja medis. Jika dokter yang menangani Jacko memberikan obat tersebut sebagai obat sehari-hari, maka sang dokter dipastikan akan didakwa atas pembunuhan yang tidak disengaja.
Penerima Warisan
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Michael Jackson telah membuat surat wasiat soal pembagian harta warisan. Tak semua keluarga dekatnya mendapatkan harta 'The King of Pop" itu. Lantas, siapa saja yang berhak mendapat harta warisan Michael? Harta Michael itu diwariskan untuk ketiga anaknya, Prince, Paris dan Blanket. Masing-masing anak mendapatkan bagian US$ 33 juta. Harta yang diberikan untuk ketiga anaknya itu adalah 40 persen dari harta milik penyanyi yang meninggal pada Juni 2009 lalu itu. Jumlah seluruh harta Michael ditaksir sekitar US$ 330 juta.
Ketiga anak Michael baru bisa menikmati harta warisan ayahnya itu ketika mereka sudah berusia 30 tahun. Pembagaian itu pun dilakukan secara bertahap. Pada usia 40 tahun, baru ketiga anak Michael bisa menikmati harta kekayaan itu sepenuhnya. Demikian seperti dikutip dari Hollyscoop, Rabu 2 Juni 2010. Selain ketiga anak Michael, ibunda Michael, Katherine Jackson juga mendapatkan bagian sebanyak 40 persen dari harta Michael. Katherine mendapatkan sekitar US$ 99 juta.
Sementara itu, ayah Michael, Joe Jackson tak mendapatkan apapun dari harta anaknya tersebut. Michael tak memasukkan nama Joe dalam dokumen surat wasiatnya. Sisa harta Michael sebanyak 20 persennya digunakan untuk kegiatan amal. Sekedar informasi, selama ini Michael memang tak akur sang ayah. Dia menganggap ayahnya itu sebagai seorang ayah yang suka memaksakan kehendak dan keras. Dia tak merasa nyaman dengan ayahnya. Michael lebih dekat dengan ibunya. Bagi Michael anak-anak dan ibunya adalah hal yang paling penting dalam hidupnya.
Hubungan Michael Jackson dengan ayahnya, Joe Jackson memang tak berjalan harmonis. Keduanya tak pernah akur. Alhasil, Michael tak mau membagi warisannnya untuk sang ayah. Dengan adanya keputusan itu, maka Joe Jackson tak akan menerima uang atau warisan sedikitpun dari putranya tersebut. Hal itu karena Michael tak ingin ayahnya itu menikmati keuntungan dari hasil kerja kerasnya selama ini. Demikian seperti dikutip dari Digitalspy, Sabtu 22 Januari 2010. Dalam surat warisannya, Michael menjelaskan bila ayahnya itu tak menjadi bagian dalam orang-orang yang akan mendapatkan warisan darinya. Tetapi, Joe sangat berharap bisa mendapatkan warisan dari anak kelimanya tersebut dengan alasan agar dia bisa merawat ketiga anak Michael dengan baik.
Anak-anak Michael Jackson: Prince Michael Jackson II (AP Photo/Kevork Djansezian/pool) |
Suasana kesedihan masih dirasakan oleh ketiga anak Michael Jackson. Mereka masih belum bisa menerima kepergian sang ayah. Ketiganya pun harus menjalani terapi agar mereka tak bersedih lagi. La Toya Jackson, kakak kandung Michael mengungkapkan hal itu saat diwawancara media. Dia merasa khawatir dengan perkembangan jiwa ketiga keponakannya tersebut setelah ditinggal pergi Michael untuk selamanya. "Prince tak mau membicarakan soal itu. Saya sangat khawatir dengannya," kata La Toya seperti dikutip dari Mirror, Selasa 27 Oktober 2009. Sedangkan putri kedua Michael, Paris selalu berpikir dan membicarakan Michael setiap saat. Dia juga suka menggunakan kaos Michael setiap hari.
"Mereka masih mencium wangi Michael dan itu membantu mereka merasa lebih dekat dengan ayahnya," tambah La Toya. Sementara itu, si bungsu Blanket selalu menangis. Blanket terlihat sangat terpukul dengan meninggalnya sang ayah. "Mereka pergi ke terapi dan saya berharap terutama Prince akan lebih terbuka," harapnya.
Kematian Michael Jackson membuat keluarga besarnya semakin menjaga ketat ketiga anaknya tersebut. Demi keselamatan mereka, enam orang bodyguard disiapkan untuk menjaga ketiga anak tersebut.Keenam bodyguard itu sengaja disewa untuk menjaga ketiga anak Michael agar anak-anak tersebut terhindar dari ancaman penculikan atau hal berbahaya lainnya. Oleh karena itu, untuk melindungi Prince Michael, Paris dan Blanket, pengacara pribadi superstar tersebut memutuskan untuk membayar jasa bodyguard demi keselamatan ketiga anak Michael. "Kematian Michael membuat mereka menjadi target. Mereka akan dijaga seperti keluarga kerajaan," ucap sumber seperti dikutip dari Showbizspy, Senin 14 September 2009.Cukup besar biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarga Michael untuk membayar jasa para bodyguard tersebut. Mereka harus mengeluarkan uang sebesar USD1,5 juta pertahun.
Keluarga Michael Jackson sangat kagum karena ketiga putra-putri Michael sangat mirip dengan ayahnya. Dari sikap hingga kemampuan mereka bernyanyi. Bahkan, putri kedua Michael, Paris sudah bertekad untuk mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang penyanyi. "Paris sangat ingin menjadi penyanyi. Sedangkan bicara soal Prince sama seperti membicarakan Michael. Dia pintar dan matang ," kata sumber seperti dikutip dari Femalefirst, Selasa 16 Februari 2010.
Janet menjelaskan bila ketiga keponakannya, Prince Michael I, Paris dan juga Blanket dalam keadaan baik-baik saja dan berada di bawah pengasuhan yang tepat yakni bersama neneknya, Katherine Jackson.Dalam kesempatan itu, penyanyi ini juga mengatakan rasa bangganya kepada Paris yang mengatakan Michael adalah ayah yang baik pada saat penghormatan terakhir Michael pada 7 Juli lalu. "Saya sangat bangga. Paris anak yang pintar dan manis. Mereka semua adalah keponakan kami dan kami siap menjaganya," kata Janet seperti dikutip dari Femalefirst, Sabtu 12 September 2009. Janet mengaku dirinya berusaha tegar menghadapi kenyataan pahit tersebut. Dia juga selalu mengkhawatirkan kondisi ibunya sejak ditinggal Michael. Menurut Janet kepergian Michael sangat menyedihkan dan menyakitkan bagi keluarga besarnya.
Setelah Michael menghembuskan nafas terakhirnya, ketiga anak penyanyi yang dijuluki 'King of Pop' itu berada di bawah pengasuhan ibunda Michael, Katherine Jackson. Bersama neneknya, Prince, Paris dan Blanket hidup normal layaknya anak-anak biasa. Hal itu sangat berbeda jauh saat mereka masih bersama ayahnya. "Mereka tak lagi menggunakan masker saat harus pergi. Ini pengalaman yang berbeda buat mereka," tambahnya.
Ketika ayah mereka masih hidup, ketiga anak itu tak bisa hidup bebas. Mereka selalu jadi buruan paparazzi. Hal ini membuat Michael sangat melindungi ketiga anaknya itu dari paparazzi. Dia pun meminta anak-anaknya untuk menggunakan masker atau topeng saat pergi keluar rumah dengannya. "Dulu keluar rumah adalah sesuatu yang berat bagi mereka," tambah salah satu sumber yang dekat dengan keluarga Jackson. Kini, mereka sedikit lebih leluasa untuk menghabiskan waktu bersama para sepupu mereka. Keluarga besar Michael yakin, kebersamaan anak-anak itu dengan para sepupunya akan membantu mereka untuk melupakan kematian Michael yang tragis pada Juni lalu. "Dulu mereka harus selalu dikawal ketat dengan bodyguard bila tampil di publik. Tetapi, kini tak terlalu banyak. Mereka lebih normal sekarang dan sangat biasa. Mereka terlihat sangat bahagia. Neneknya memberikan kebebasan pada anak-anak itu," tandasnya.
Katherine Jackson sempat kesal dengan ulah sang cucu Jaafar, 13, anak Jermain Jackson, yang diam-diam membeli senapan. Jaafar juga dituding pernah memainkan senjata tersebut ke arah Blanket. Melihat insiden tersebut, Katherine merasa khawatir jika ulah Jafaar, nantinya bisa membahayakan nyawa Blanket, putra bungsu mendiang Michael Jackson. Akhirnya, sang nenek mengambil keputusan untuk mengeluarkan Jermain sekeluarga dari rumahnya. Hal ini disampaikan Katherine pada Alejandra Genevieve Oaziaza, yang memiliki 4 anak. Dua anak dari Jermain dan dua anak dari Randy Jackson.
Tiga anak Michael Jackson dipastikan tidak akan mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah elit di Amerika Serikat. Pasalnya, keluarga besar superstar tersebut memutuskan agar anak-anak itu mendapatkan pendidikan di rumah. Ketiga anak Michael, Prince Michael, Paris dan Blanket dipastikan tidak akan bersekolah di Buckley School seperti anak-anak Tito Jackson yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Mereka akan menimba ilmu di kediaman nenek mereka, Katherine Jackson di Encino bukan di rumah Michael di Holmby Hills. Demikian seperti dikutip dari TMZ, Kamis 10 September 2009. Untuk membuat anak-anak Michael nyaman dan seakan berada seperti di sebuah sekolah, di rumah tersebut akan dibangun berbagai sarana seperti yang dimiliki sekolah-sekolah pada umumnya seperti lapangan voli. Hal ini dilakukan agar anak-anak itu bisa menikmati suasana belajar seperti di sekolah biasa. Sejak Michael Jackson masih hidup, ketiga anaknya ini memang tidak diizinkan untuk bersekolah di tempat umum. Mereka mengikuti program homeschooling. Michael takut anak-anaknya mnejadi sorotan publik. Dan itu pula yang ditakuti oleh neneknya yang berhak mengasuh ketiga anak tersebut.
Menurut situs TMZ, selain dipicu rasa kesal dengan ulah sang cucu, nenek berumur 79 tahun ini juga merasa kerepotan jika harus mengurus 7 orang cucu di rumahnya. Untuk itu ia memutuskan untuk memindahkan Jaafar, Jermajesty, Donte and Randy Jr. ke San Fernando Valley, salah satu kediaman milik keluarga besar Jackson. Katherine Jackson diketahui telah mengambil hak asuh atas ketiga anak mendiang Superstar Michael Jackson, Prince Michael, 13, Paris, 11, dan Prince Michael II, 8, atau yang biasa dipanggil Blanket.
Anak-anak Michael Jackson mulai tertular virus selebritis. Ketiga anak penyanyi yang dijuluki 'King of Pop' itu bercita-cita menjadi bintang film. Mereka ingin sukses di dunia film. Hal itu diungkapkan oleh saudara kandung Michael, Jermaine Jackson. Menurut Jermaine ketiga anak Michael, Prince Michael I, Paris dan Prince Michael II atau sering disapa dengan nama Blanket itu ingin menjadi bintang film daripada mengikuti jejak ayahnya menjadi penyanyi. "Saya pikir mereka akan menekuni bisnis film," ujar Jermaine seperti dikutip dari Femalefirst, Jumat 23 Oktober 2009. Keluarga sangat mendukung keinginan ketiga anak Michael. Mereka tak akan melarang keinginan dari anak-anak pelantun 'Thriller' tersebut. "Jika mereka ditanamkan pendidikan moral dan juga prinsip di usia muda mereka akan bisa menangani apapun yang akan terjadi," tambahnya. Film 'This Is It' yang menceritakan tentang kehidupan Michael Jackson akan segera dirilis. Namun, ibunda Michael, Katherine Jackson tak mau menonton film tersebut. "Saya tak ingin menontonnya sekarang. Mungkin lain waktu, saya akan menontonnya," tandas Katherine.