
Terus-terusan menolak keras, berbahaya juga. Si tuan Lucien, yang menjadi Gubernur Belanda di Indonesia itu, sudah meradang . Sungguh simalakama. Mengangguk atau menggelang, sama gelisahnya.
Malam itu, antara tidur dan terjaga, batinnya berbisik. “Tole tekena wae, Landa bakal lunga saka bumi kene.” (Nak, tanda tangan saja, toh Belanda akan angkat kaki dari sini). Dia yakin itu suara pinuntun. Sikapnya lalu melunak. Bukan mengalah.
Read more »